Bab 22. Terkenang Masa Lalu

1077 Words

Veronica dan Alvian serentak menoleh, terkejut oleh nada bicara Lukas yang jelas memancarkan ketidaksenangan. "Masih banyak tempat kosong di bis ini, Pak. Kenapa saya harus pindah?" tanya Alvian yang lalu merutuki dirinya. Tadi dengan penuh percaya diri Alvian mengatakan jika tidak ada kursi kosong di dalam bis ini. Tapi begitu Lukas menghampiri mereka, kepercayaan diri Alvian menguap begitu saja. Lukas melipat tangan di d**a, pandangannya tajam tertuju pada Alvian seraya berkata. "Karena saya tidak ingin kamu duduk di sini. Sudah cukup jelas?" Veronica merasa keadaan semakin canggung di antara kedua pria itu. Ia mencoba menyelesaikan situasi sebelum menjadi lebih buruk. "Pak Lukas, di sini tidak terlalu leluasa. Bapak pasti akan merasa sempit kalau duduk di sini," ucap Veronica

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD