Beberapa saat kemudian, suasana klub semakin ramai dengan musik yang menghentak dan orang-orang yang meliukkan tubuhnya. Serta lampu sorot yang menyilaukan mata. Namun, Helena tetap terjebak dalam pikirannya sendiri. Karin yang memperhatikan keadaan temannya, akhirnya menyentuh lembut tangan Helena untuk menarik perhatiannya. “Helen. Apa kamu yakin ini langkah yang tepat? Mencari tahu tentang kehidupan Nathan sekarang, padahal sebentar lagi kamu akan menikah." Karin bertanya dengan nada pelan, mencoba tidak menyinggung ego Helena. Helena menatap Karin dengan mata yang kini terlihat lebih suram. “Sejujurnya aku juga nggak yakin, Karin ... aku nggak punya gambaran apa niat Nathan yang sebenarnya kembali sekarang. Kalau aku nggak tahu apa langkah dia selanjutnya, aku bisa kehilangan sem