Veronica meletakkan sumpitnya, menatap kosong ke arah mangkuk mie instannya yang tinggal tersisa sedikit. Pertanyaan Aldo menusuk langsung ke dalam hatinya, membuatnya sulit bernapas sejenak. Kata 'berkorban' terasa begitu berat, karena itulah yang selalu dia lakukan dan entah sejak kapan dia mulai memikirkan keuangan keluarga ini. "Entahlah, Do. Kakak juga tidak tahu harus apa," jawab Veronica akhirnya dengan suara lirih. Aldo menatapnya tajam, tidak puas dengan jawaban itu. “Kak, ini bukan kali pertama Ibu berbuat begini. Ayah dan Kakak selalu maju untuk membereskan kekacauan yang telah Ibu perbuat, sementara Ibu sendiri tidak mau belajar dari kesalahan sebelumnya," ucap Aldo dengan amarah yang memuncak. “Sudahlah, Do," sela Veronica, mencoba menahan getaran di suaranya. "Ini keluarg