"Sudahlah Vero. Jangan meminta maaf lagi. Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu. Ibu juga ikut andil dalam masalah ini." Namira segera berbicara saat menyadari suasana mulai mengharu biru. Jefri hanya dapat terdiam sementara Veronica terus menerus meminta maaf. Sedangkan Simon memilih menjauh dari ketiganya, karena merasa tidak punya andil untuk ikut campur. "Veronica ... sudahlah, Nak. Jangan menangis lagi, semua itu sudah berlalu. Sekarang kita harus menatap masa depan," ucap Namira sembari memeluk tubuh ringkih sang putri. "Benar kata ibumu, Nak. Yang sudah berlalu tidak akan bisa diperbaiki lagi, tapi masa depan bisa kita rubah. Kamu tidak sepenuhnya bersalah, kami sebagai orang tua terlalu sibuk sampai mengabaikan kalian." Tangis Veronica semakin kencang saat Jefri menyelesaikan ucap