Veronica mencoba membaca ekspresi Lukas, tapi wajah pria itu tetap datar. Vero akhirnya bertanya dengan suara pelan dan nada penuh kehati-hatian. "Kenapa Bapak mengungkit kejadian lima tahun lalu?" "Jawab saja pertanyaan saya," kata Lukas dengan tegas. "Kalau Bapak yakin saya berkhianat, kenapa Bapak masih ingin bertanya?" tanya Veronica dengan suara bergetar. Lukas mendekat, matanya menyala dengan emosi yang terpendam. "Karena semuanya mulai terasa nggak masuk akal! Saya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jadi saya minta kamu bicara jujur!" Veronica menundukkan kepala, meremas jemarinya dengan gelisah. Hatinya ingin berteriak, ingin memberi tahu Lukas semua yang terjadi, tapi dia juga tahu konsekuensinya jika kebenaran itu terungkap. "Bukannya yang terjadi sesuai dengan a