“Aku enggak mau buru-buru cek, takut tambah berharap, takut tambah kecewa, takut lemes dan down lagi, dan memang udah telanjur trauma.” Ini mengenai kemungkinan dirinya hamil, dan semua yang baru saja ia katakan pada Lita merupakan penyebabnya mengalami kegelisahan. Lita mengernyit serius. “Enggak boleh gitu dong. Manusia kan tempatnya kecewa, tapi bukan berarti kita enggak berusaha. Setidaknya jika kita sampai lebih tanggap kan, kita bisa lebih meminikan, hal-hal yang tidak diinginkan.” Dara menghela napas dalam. “Nanti saja deh pas sampai Jakarta. Sekarang aku mau fokus jalan-jalan dulu. Semacam honey moon lagi, kan.” Lita merengut kemudian menggeleng tak setuju. “Takutnya kamu kecapaian, bisa bahaya andai kamu beneran hamil. Bentar deh, jadi gemas aku. Aku belikan test pack di apotek