68. Bulan Madu yang Sesungguhnya

1418 Words

Dara masih membeku dan hanya sesekali mengerling tanpa perubahan berarti. Ia masih berdiri kaku di pinggir kolam renang tanpa peduli, sang suami sudah mulai mendekati bersama senyuman yang terus menyertai. Dara tidak tahu, kenapa ia mendadak tidak bisa melakukan apa pun, seolah pasrah dan menyerahkan diri begitu saja kepada sang suami. Lihatlah, Fean dengan leluasa berenang dan kini sudah ada di hadapannya. Fean mengulurkan kedua tangannya, meski pria itu juga memutuskan untuk menurunkan tangan kanannya. “Ayo,” pinta Fean lirih. Tampang jutek Dara yang tidak banyak perubahan sungguh membuatnya gemas. Namun, alasan istrinya hanya diam ia yakini karena Dara terlalu gugup sekaligus tegang. Di tengah air kolam yang terus beriak akibat gerak Fean di dalam sana, Dara masih belum bisa menguasai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD