27. Amazing Life (end) Lima tahun kemudian... “Ayah... Cepat Ayah, nanti kita telat...” Seorang gadis cilik berjilbab warna pink melirik sang ayah yang tengah fokus mengemudi. Suaranya menukik tajam, seolah melengking ke nada tertinggi. Umurnya baru lima tahun, ceriwis, dan suka melukis. Hari ini ia akan mengikuti lomba melukis di salah satu mall. Bundanya tidak bisa ikut mengantar karena harus mengurus adik laki-laki si gadis yang baru berumur empat bulan. “Iya sayang, sabar. Nanti juga sampai,” balas sang ayah. Sayangnya mobil terjebak kemacetan tepat di depan rumah makan Padang milik teman sang ayah. Sejak usaha rumah makannya berkembang hingga memiliki dua cabang, pria itu banyak mengenal pemilik rumah makan lain dan sering mengadakan pertemuan untuk berbagi ilmu dalam berbisn
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


