Gadis itu termenung di dalam mobilnya. Sudah dua puluh menit berlalu sejak dirinya memarkir kendaraan ke dalam ruang parkir apartemen Green, namun dirinya tak kunjung keluar. Dia masih meratapi nasibnya, air matanya berlinang melunturkan maskara yang menghiasi matanya namun ia tak peduli. Dirinya butuh menyalurkan perasaannya namun pria yang ditunggu untuk menghibur hatinya sama sekali tak bisa dihubungi, chat darinya pun sedari semalam tak dibalas. “Lucas, kamu dimana?” Tanyanya, mengirim voice mail untuk kesekian kali ke nomer pribadi Lucas. Dirinya juga perlu meluruskan sesuatu dan juga mencari jawaban untuk beberapa hal yang membuatnya penasaran. Tentang keterlibatan Lucas yang tiba - tiba menjadi investor keluarga Rixton, serta mengenai hubungannya dengan Clara. Meski tak terlalu akr