Vanilla memalingkan wajah saat suara bariton Altan memasuki gendang telinganya. Ini manusia memang seperti setan. Munculnya selalu tidak terduga dan sekonyong-konyong saja ada. Tetapi ketika pandangannya tertumbuk pada Mang Pardi yang ada di belakang Altan, Vanilla menarik napas panjang. Pantas saja si setan ini bisa muncul tiba-tiba, ternyata Mang Pardi, sang Satpam yang membukakan gerbang untuknya. Air muka Altan sangat tidak enak dipandang. Ia seperti memendam sesuatu yang ingin ia muntahkan. Ini manusia sebiji, minumnya di mana mabuknya di mana juga. Aneh! Lihatlah, bahkan tanpa dipersilahkan pun ia main nyelonong saja masuk ke rumah orang. Langsung duduk lagi. Perasaan seperti berada dirumah sendiri saja. Altan membawa bungkusan styrfoam yang sepertinya berisi makanan. Ia meletakkan