Sebuah Syarat

1188 Words

"Jadi, kamu lebih memilih aku pindah kuliah dari pada harus menikah lusa?" Ziel memberondong Evelyn dengan pertanyaan ketika keduanya berkesempatan ngobrol berdua di lantai atas. Evelyn yang hendak mengambil ponselnya yang ketinggalan di kamar tidak menyangka jika Ziel ternyata ikut mengejarnya. "Perasaan aku enggak ngomong gitu tadi," balas Evelyn heran. Langkah gadis itu terhenti ketika mendengar tuduhan Ziel yang sama sekali tidak benar menurutnya. "Tadi kamu ngomong sendiri enggak mau nikah lusa dan malah setuju dengan keputusan kakek, yaitu untuk sementara kita enggak tinggal dulu satu rumah sampai pernikahan kita terdaftar." "Betul. Terus sebelah mana aku lebih memilih kamu pindah kuliah?" "Ya, itu 'kan sama aja dengan kamu lebih memilih enggak mau nikah dari pada harus dipak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD