Obrolan Serius

1305 Words

Ziel duduk bersebelahan dengan Opah Harsa setelah lelaki tua itu memintanya mendekat. Harsa, lelaki yang begitu mencintai keluarganya itu, seperti terlihat ingin menanyakan hal yang sudah cucu menantunya lewatkan semalam bersama Evelyn. "Jadi, apakah sekarang sudah merasa sempurna menjadi seorang lelaki, Ziel?" kekeh Opah Harsa membuat Ziel malu dan canggung. "Opah bisa aja. Mana ada kata sempurna kalo cuma ngelewatin satu malam sebagai pasangan suami istri. Aku masih harus banyak belajar sebagai seorang lelaki yang baru akan menginjak angka dua puluh tahun, Opah." Opah Harsa tampak mengangguk. Lelaki itu cukup dibuat salut oleh kata-kata Ziel yang menandakan cerdasnya cucu Rifki, sang sahabat. "Menurutmu belajar yang seperti apa, Ziel?" "Banyak, Opah. Sekarang aja aku masih kuliah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD