Daniel buru-buru membujuk hatinya, berusaha untuk tidak terkejut mendengarnya. Pikirnya, apalah yang boleh dia tuntut kepada mereka, bukan? 'Ya, setelah semua yang terjadi. Apa hak aku menuntut sesuatu dari mereka?' pikir Daniel yang tahu diri. “Kamu itu sahabat karibnya Romi. Kamu itu saudara kami, bukan teman. Berani-beraninya kamu minta dianggap sekadar teman,” sambung Edward kemudian, membuatnya tercengang. Daniel dan Edward tertawa bersamaan.