Nogo terdiam sambil menunduk. Tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya selama beberapa saat.
Respati mulai tidak sabar, “Apa maksudmu? Jelaskan soal ‘Auror’ dan ‘Bodeth’.”
Nogo mengangkat kepalanya, “Aku akan bercerita. Tapi biarkan aku mengungkapkannya dari awal. Ini semua tidak sengaja aku ketahui, jadi jangan sampai ada kesalahpahaman.”
“Aku akan bersabar mendengarkan,” Respati mengangguk. “Ceritakan saja semuanya.”
Nogo kemudian mulai bercerita.
“Bertahun tahun lalu, aku… Sakit. Tidak sekedar sakit, tapi parah. Sampai sampai mengancam nyawaku.
“Nyawaku terancam karena Kalbuku terpecah.
“Sejak kalbuku terpecah, aku seperti tidak memiliki energi lagi. Rasanya ada yang menggerogotiku dari dalam.
“Tubuhku tersiksa. Apapun yang aku lakukan hanya membuat tubuhku semakin lemas
