Hening. Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Fitri. Sebenarnya, ia pun bingung harus dan akan menjawab apa, sebab pertanyaan Mamanya itu sangat cukup dijawab untuk kondisi yang sedang kacau seperti ini. Mama menatap menantunya itu dengan sangat lekat. Butuh jawaban yang benar-benar bisa membuat hatinya itu tenang tapi ia yakin betul, Fitri juga tidak akan bisa menjawabnya. Berharap mendapatkan jawaban yang membuat hatinya tenang, Mama justru mendengar helaan nafas yang terdengar sangat berat sekali.
"Fitri bingung, Ma!"
"Sama, Mama juga! Tapi Mama benar-benar menginginkan kondisi yang seperti dulu, Fit."
"Kita doakan saja yang terbaik ya, Ma."
"Tapi, menurut kamu bagaimana? Apa mereka mungkin bisa kembali seperti dulu?"
Mama menatap lekat wajah menantunya lagi, ada kebingungan dari
