Pelet jaran goyang tersebut sepertinya mulai bekerja, karena malam ini Gama terus saja memanggil nama Mawar. Baginya, Mawar adalah segalanya, bahkan ia juga bermimpi indah dengan istri keduanya itu. Gama seakan tak sanggup lagi menahan diri dan gejolak di dalam dadanya. Ia langsung terbangun dari tidur nyenyaknya. Menatap ke sekeliling ruangan dan menyadari bahwa kamar yang saat ini tengah ditempat olehnya bukanlah kamar yang biasa ia tempat dengan Mawar. Menolehkan kepalanya ke sebelah ternyata bukan Mawar yang bersama dengannya melainkan Mama Dewi. Ia tak ingin satu kasur dengan Mama dan langsung beringsut turun dari ranjang.
Melangkah dengan pasti keluar dari dalam kamar tanpa sadar. Ia terus melangkah tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri, Gama seakan terhipnotis oleh sesuatu hal. Tujua
