Arabella

1011 Words

Setelah tangisnya mereda, Alya kembali masuk ke dalam kamar mandi. Ia mencuci wajahnya yang terlihat begitu menyedihkan. Alya tersenyum getir saat melihat tampilan wajahnya di depan cermin. Perempuan cantik itu memejamkan matanya saat buliran hangat itu kembali menyapa wajah cantiknya. Dadanya terasa kembali sesak dan berdenyut nyeri. 'Kau harus kuat Alya!' Alya menyemangati dirinya sendiri. 'Kau pernah merasakan kehilangan, jadi tidak akan apa-apa kalau kau harus kehilangan sekali lagi.' Lagi! dalam hati, Alya menyemangati dirinya sendiri. Alya sudah pernah merasakan sakit saat kepergian ayahnya, kemudian sang ibu. Saat ini Alya sedang merasakan sakit, karena ia harus kehilangan orang yang dicintainya. 'Semuanya akan baik-baik saja Alya, kau harus berjuang sekali lagi. Seandainya mema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD