Hal pertama yang terbersit di pikiran Della saat mendapati Chelsea yang membuka pintu tanpa permisi adalah sesuatu terjadi pada Kimi. Della gegas melangkah, menyenggol bahu Chelsea karena sempitnya ruang untuk bergerak, terburu-buru mendekati sang putri.
Namun… tak ada hal yang salah terjadi.
Kimi masih asik dengan coretannya, sementara Nana hanya menyimak dengan sesekali ikut memberi warna berbeda di kertas Kimi. Della bahkan tau jika Kimi tak merasa terganggu dengan keberadaan Nana karena perempuan itu memang hanya menemaninya, tak berusaha mencuri perhatian Kimi.
“Ibu dan Bapak mau makan?” tanya Nana. Tak ada kegugupan sama sekali.
“Iya.”
“Kimi, Mama dan Ayah mau makan. Kimi mau ikut atau sama Ante Nana?”
“Ikut!”
Nana tersenyum, lalu mengangguk, menerbitkan kecurigaan lain
