Safira merasa sudah bisa langsung nyambung mengobrol dengan Dyandra. Mereka seperti sudah mengenal lama padahal mereka baru saja kenal satu sama lain. Dan setiap obrolan yang mereka obrolkan selalu saja nyambung satu sama lain. Selain itu mereka memiliki kegiatan sosial yang sama. Dyandra yang merupakan seorang dokter selalu memberikan pengobatan gratis untuk para warga yang kurang mampu. Dan seperti Safira yang memiliki kecintaan terhadap dunia anak dan mengajar ia juga sering memberikan ilmunya kepada beberapa anak jalanan.
Jadi mereka sangat cocok satu sama lain. Bahkan mereka berencana untuk membuat sebuah acara sosial bersama. Mereka berdua begitu sangat senang ketika memiliki rencana bersama. Dan berniat untuk segera merealisasikannya.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol tiba-tiba datang pria super ganteng datang. Safira sangat kaget dengan kedatangannya karena pria itu begitu mirip dengannya terutama mata coklat terangnya yang begitu memukau.
"Kak Alex." kata Bianca sambil menghambur ke pelukan kakaknya
Bianca langsung memeluk Alex ketika melihatnya. Ia menjadi anak yang manja ketika ada Alex disana.
"Kak Alex sini Bia kenalin kakak sama seseorang." kata Bianca sambil menarik tangan Alex
Alex pun hanya mengikuti kemana Bianca membawanya.
"Kak Alex bisa tebak ga ini sapa." kata Bianca sambil menunjuk Safira Alex hanya memandang Safira tanpa berkata apapun. Sepertinya ia kaget melihat Safira yang berada di depannya.
" ihh Kak Alex biasa deh kaku gini, kata Bianca dengan wajah cemberut melihat sifat kaku kakaknya. Sini biar Bia kenalin. Kak Alex ini Kak Safira adik kakak, kata Bianca."
Alex masih terdiam melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan Clarissa adiknya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"Clarissa?" Panggil Alex tanpa sadar
"Kak Alex dia bukan Kak Clarissa. Dia Kak Safira kembaran Kak Clarissa kak. Adik kak Alex juga." Kata Bianca menjelaskan
Alex masih bingung dengan ini semua tapi tiba-tiba Safira datang memeluknya. Perasaan hangat mulai menjalar di hati Alex. Perasaan kosong dan sepinya serasa hilang ketika dulu ia kehilangan Clarissa adiknya dan sekarang ada sosok lain yang mirip sekali dengan Clarissa. Dan ternyata ia masih seorang adik lain selain Clarissa dan Bianca. Dan itu membuatnya senang. Suasana yang awalnya canggung ketika seorang Bianca yang memang ceria bisa mencairkan keadaan. Tawa Safira terdengar ketika ia mendengarkan cerita Bianca tentang Kak Alex. Dan semuanya kembali ke suasana yang lebih cair.
"Kak Fira maklum aja kalau Kak Alex emang Kaku dan pendiam. Emang Kak Alex ga suka banyak omong dan terlalu serius. Aku juga bingung kenapa Kak Dyandra bisa mau dengannya. Manusia tanpa ekspresi." kata Bianca tersenyum memperlihatkan gigi putihnya
"Iya juga Bi kenapa aku bisa cinta mati ama cowok kaku dan tanpa ekspresi seperti dia ya. Apa jangan-jangan aku udah dihipnotis buat cinta mati sama dia ya?" kata Dyandra sambil menyandarkan kepalanya di bahu Alex
Sontak saja seluruh orang langsung tertawa. Safira merasa lengkap sekarang. Ternyata ia tidak hidup sendiri ia masih memiliki keluarga selain keluarga Kafka. Awalnya ia merasa menjadi orang paling tidak bahagia selama masa kecilnya. Karena waktu kecil ia ingat bagaimana teman-teman sekolahnya selalu mengejeknya karena tidak memiliki seorang ayah. Bahkan ia sering mendengar bila ia disebut sebagai anak haram oleh teman-teman sekolahnya dulu. Tetapi sang bunda selalu memberi Safira semangat jika suatu hari nanti ia akan mendapatkan banyak kebahagian. Sekarang semua ucapan sang bunda benar adanya Hidupnya sekarang lebih dari sempurna bahkan ia merasa menjadi orang paling bahagia di dunia ini. Dan itu membuat Safira bisa sedikit bernafas lega.
Hari semakin malam Safira harus pulang apalagi besok ia akan menghadapi sidang skripsi jadi ia harus mempersiapkan semuanya buat besok.. Jadi harus istirahat lebih cepat agar besok ia bisa fit.
"Dad, Fira pamit dulu besok Fira kayaknya ga bisa kesini soalnya besok Fira ada sidang skripsi. Tapi kalau besok sidang Fira cepat selesai, Fira bakal kesini lagi." kata Safira menjelaskan
" Its ok sayang. Kamu fokus sama kuliah kamu aja. Daddy ga papa." kata Mr. Leonard sambil memeluk putri kecilnya
"Kak Safira semangat aku yakin Kakak pasti lulus" kata Bianca memberi semangat
" Makasi Bi atas semangatnya. Tolong kamu jaga Daddy besok ya." Kata Safira memohon
"Kalau kamu butuh apapun langsung telepon aku jangan pernah merasa sungkan dan ga enak. Aku akan selalu siap buat bantuin kamu." kata Alex dengan wajah tanpa ekspresinya
Safira tak menyangka Kak Alex bisa memberikan perhatian kecil untuknya. Dan itu membuat Safira tak berhenti tersenyum. Walaupun Kak Alex hanya berkata tanpa ekspresi
" Iya Kak Safira pasti telepon kakak kalau butuh bantuan. Makasi kak Alex." Kata Safira sambil memeluk kakaknya
Safira pun meninggalkan rumah sakit dengan perasaan bahagia. Hidupnya sudah terasa lengkap. Ia bisa merasakan memiliki keluarga yang sesungguhnya. Ia pun mekan dirinya bahwa semuanya baik-baik saja setelah ini.
Tapi apakah semuanya akan baik-baik saja? Apakah pertemuannya dengan keluarganya kembali akan menimbulkan masalah di masa depan? Safira pun segera melajukan mobilnya menuju apartemennya dan Kafka. Karena hari esok akan menjadi hari yang berat bagi Safira.