Bagian 24

1313 Words

Irish menarik nafasnya dalam-dalam, menahannya sebentar lantas menghembuskannya dengan perlahan. Ia mengangkat salah satu tangannya, memencet bel pintu base cam Dinda dengan ragu. Padahal, ia bisa saja masuk ke dalamnya dengan mudah karena ia tahu apa password-nya. Tapi entah kenapa, rasanya ia ingin sekali sahabatnya tersebut membukakan pintu untuknya lalu menatapnya seperti biasa. Satu kali suara bel tak bisa membuat Dinda membukakan pintu untuknya, dengan tak sabar Irish langsung memencetnya berulang kali. "Ih siapa, sih? Gak sabaran banget." Protes Dinda sembari membuka pintu base cam nya. Ia mematung di ambang pintu, seseorang yang ia tunggu kabarnya sejak beberapa hari yang lalu baru menampakan dirinya di hadapannya. Dinda menatap Irish dengan sendu, gadis itu nampak kacau. Sepertin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD