Pembalasan

1149 Words

“Astar ... Astar! Bangun, Sayang.” Oma Devi menangis histeris di depan layar proyektor yang menampilkan kondisi cucunya. “Aji tolong bawa aku menemui cucuku.” “Percuma saja kamu bertemu dengannya. Dia tidak akan bangun lagi karena saat ini sudah berada di bawah tanah.” “Kenapa kamu tidak memberitahuku jika Fendi dan Dani sekongkol untuk mengambil jantung Astar?!” “Ckck, bukankah kedua orang itu adalah hewan peliharaanmu? Harusnya kamu tahu apa yang sedang direncanakan keduanya.” “Dimana Putriku?” kini Oma Devi sudah tak berdaya. Sejak kemarin dia tidak mau minum dan makan. “Jangan sakiti Luna!” “Lihat saja sendiri,” tunjuk Opa Aji pada layar proyektor. “Astaga, Lunaaaaaaa ...” lagi-lagi Oma Devi berteriak. Kali ini bukan karena melihat cucunya melainkan Putri kesayangannya. “Kamu apa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD