Kiara menggeliatkan tubuh polosnya di dalam pelukan Esa. Mengerjabkan maniknya yang masih saja terasa mengantuk. Menyadari tubuh masih berada dalam rengkuhan Esa yang memeluknya dengan posesif, Kiara bergerak sangat pelan untuk menyingkirkan tangan besar itu dari perutnya. Namun, seolah mengetahui apa yang ingin dilakukan Kiara, Esa yang juga telah terjaga semakin membawa tubuh polos itu ke dalam dekapannya. Menyadari bahwa Esa telah bangun, Kiara pun mengubah posisi tidurnya menjadi bertelentang. Menaikkan posisi selimut yang membalut tubuh keduanya agar menutupi dadà. Menatap langit-langit kamarnya sembari mengingat semua hal panas yang kembali mereka lakukan tadi malam. Setelah menyatukan diri di kamar mandi di bawah guyuran air dingin yang tidak lagi terasa karena panasnya pergulat

