Luka

1055 Words

Satu jeritan puas digaungkan dua insan yang baru saja selesai melepas hasrat. Beradu desah dan peluh, lalu berakhir dengan saling berebut udara untuk memenuhi pasokan paru. Setelah berselang beberapa waktu, Esa menarik diri. Melepas penyatuannya dan terhempas puas di samping Kiara. Memandang langit-langit kamar, sembari masih menikmati sebuah euforia yang baru pertama kali ia rasa. Sungguh semua hal yang dilakukannya seorang diri selama ini tidak berarti apapun, jika dibandingkan kegiatan panas yang baru saja mereka lakukan. Tidak lama kemudian, Kiara mendengkus dengan kekehan sinis yang keluar dari mulutnya. “Jadi, gimana rasanya make barang bekas?” Esa yang masih menikmati rasa puas di sekujur tubuhnya itu pun tersadar seketika. Membuka mata yang baru saja terpejam, lalu menoleh pad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD