Menumpahkan Kekesalan

1309 Words

Sejak hari Lusi menemuinya, Esa lebih banya diam dan terpekur memikirkan semua hal yang dikatakan wanita paruh baya itu. Semua hal yang dikatakan Lusi hampir seluruhnya benar. Hal tersebut tidak bisa dipungkuri sama sekali. Sementara itu, hubungannya dengan Kiara juga tidak ada kemajuan sama sekali. Wanita itu, masih saja bersikap datar pada Esa. Kiara juga tidak menunjukkan tanda-tanda ingin memperbaiki pernihakan mereka sama sekali. Apakah, semua yang Esa lakukan hanya berakhir pada sebuah kesia-siaan bela? “Bang Esa ..." panggil sebuah suara yang terdengar mendayu-dayu di telinga Esa. Esa yang tengah berjongkok dan melihat kondisi motornya itu lantas menoleh ke arah samping. Ada Pipit tengah mencengkram erat jeruji pagarnya dengan tersenyum lebar. “Napa, Pit?” “Aku dapat panggilan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD