Jika menilik ke belakang, Esa tidak pernah membayangkan kalau Kiara akan menjadi wanita pertama dan terakhir yang singgah di hatinya. Satu-satunya wanita, yang pernah memberinya luka, kecewa sekaligus bahagia pada akhirnya. Namun, begitulah adanya garis kehidupan, tidak mungkin bahagia selamanya. Juga, tidak akan terluka selamanya. Kita selalu punya pilihan, mau tetap berkubang dalam luka, atau membuka hati untuk bahagia. Dan … Esa memilih membuka hati untuk bahagia. Jika dahulu kala, Esa tetap bersikeras dengan idealismenya, mungkin sekarang hidupnya masih mengalun sepi. Meskipun ramai, tapi hati selalu sunyi seorang diri. Tidak seperti sekarang, hari-harinya selalu disibukkan dengan mengurus jagoan yang selalu jadi rebutan keluarga Kiara. Lusi dan Ana selalu saja bersiteg
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


