Bab 17. Fakta yang Terungkap

1175 Words

Hari itu, udara di kantor terasa lebih berat dari biasanya. Pagi baru saja beranjak, tapi Karin sudah tampak pucat sejak duduk di kursi kerjanya. Ia menahan mual sejak dari rumah, berusaha menutupi rasa lemas yang tak kunjung hilang. Namun, seperti biasa, ia tetap memaksa bekerja. Laporan proyek yang harus diserahkan siang ini tak bisa ditunda. Di ruangannya, Harris sedang berbicara dengan salah satu klien lewat sambungan video. Pandangannya beberapa kali melirik ke arah kaca bening yang memperlihatkan sosok Karin di luar, tengah mengetik dengan kepala sedikit tertunduk. Ada gurat letih di wajahnya, membuat sesuatu di dalam diri Harris terasa tidak tenang. “Baik, saya setujui,” ujarnya cepat menutup pembicaraan, sebelum akhirnya bangkit dan melangkah ke ruang sekretaris. Namun, sebelum

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD