Semakin Dekat, Namun Tak Bisa Mengungkapkan

1240 Words

Namun, waktu membuktikan bahwa Zexo menjadi bagian besar dari "hal-hal" yang mengisi waktu Algia. Hari-hari berlalu, dan interaksi mereka semakin sering. Entah itu ketika Zexo menemani Algia belajar atau sekadar berbincang ringan di taman mansion. "Jadi, jika kalau ke luar negeri, kau bakal tinggal di asrama atau apartemen?" tanya Zexo suatu hari sambil duduk di samping Algia di bangku taman. "Asrama, mungkin. Lebih membaur dan aku bisa bertemu banyak orang," jawab Algia sambil memandangi bunga-bunga yang tertiup angin. Zexo mengangguk dan mengacak rambut Algia seperti biasanya. "Kau kelihatan sangat serius, bagi anak umur 18 tahun kau cukup ambisius." "Aku sudah 19 tahun, Zexo. Ambisi itu penting," ujar Algia sambil menepis tangan Zexo yang masih saja memainkan rambut pendek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD