Pergi ke Kota Kelahiran

1052 Words

Beberapa menit sebelum pesta digelar, Claire merasa gugup. Ia berdiri di depan cermin di kamar mereka, mengenakan gaun malam elegan yang dipilih Rylan. "Kau kelihatan cantik," kata Rylan dari belakangnya sambil mengecupi bahunya yang terbuka. Rylan mengenakan jas hitam yang membuatnya terlihat semakin tampan. Claire tersenyum. "Aku hanya takut semuanya tidak berjalan lancar." Rylan mendekat, meletakkan tangannya di pundak Claire. "Percayalah padaku. Fausto dan Alano sudah memastikan semuanya sempurna. Kau hanya perlu menikmati momen ini." Claire mengangguk, merasa tenang dengan kata-kata Rylan. * Taman belakang mansion telah berubah menjadi tempat yang memukau. Meja-meja dihiasi bunga mawar putih dan lilin-lilin kecil, sementara lampu gantung memberikan suasana romantis.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD