Kilauan lampu pesta masih terlihat dari kejauhan ketika Rylan menarik tangan Claire dengan lembut, membawanya menjauh dari kerumunan tamu. Wajahnya penuh gairah, sorot matanya tidak lagi menyembunyikan hasrat yang sejak tadi dia pendam. Claire hanya sempat melirik para tamu yang masih larut dalam kegembiraan, tertawa, dan menikmati malam mereka, sebelum dirinya sepenuhnya mengikuti langkah suaminya. "Honey, kita meninggalkan tamu-tamu begitu saja?" bisik Claire, sedikit ragu. "Mereka akan baik-baik saja tanpa kita," jawab Rylan, memutar kepalanya untuk memberikan senyum menggoda. "Malam ini hanya milik kita, Baby. Aku sudah menunggu terlalu lama untuk ini." Claire merasakan debar jantungnya yang semakin cepat. Dalam gaun pengantin putih yang masih melekat sempurna di tubuhnya,