“Aku tidak bisa tidur di kamarku,” kata Gaia dengan nada setengah mendesah. “Kenapa?” Alano menatapnya dengan alis terangkat. “Aku mendengar suara aneh dari atap.” Gaia memeluk lengannya sendiri, tampak sedikit ketakutan. “Seperti sesuatu sedang berjalan di atas sana.” Alano menatap Gaia dengan tatapan skeptis. “Itu mungkin hanya tikus atau burung. Penginapan seperti ini biasanya memiliki atap yang dihuni oleh makhluk kecil.” “Tikus? Burung? Kau pikir itu membuatku merasa lebih baik?” Gaia menatapnya dengan tajam, kemudian melipat tangannya di depan d**a. “Aku tidak peduli apa itu. Yang jelas, aku tidak bisa tidur sendirian malam ini.” Alano menghela napas panjang, mencoba memahami logika di balik ketakutan Gaia. Namun, dia tahu bahwa membantah Gaia tidak akan menghasilkan