Setelah Zoe dibawa ke ruang operasi, Maximus duduk di bangku di luar ruangan. Waktu terasa berjalan begitu lambat. Setiap menit terasa seperti satu jam. Alano mendekat, membawa dua cangkir kopi. Ia menyerahkan salah satunya kepada Maximus dan duduk di sampingnya. “Kau harus tetap kuat,” kata Alano. “Zoe membutuhkanmu. Oh ya, Rylan, temanmu, sudah membereskan semua kekacauan tadi, agar polisi tak bisa melacak serangan kita pada Drag.” Maximus mengangguk namun tidak menjawab. Ia hanya menatap kosong ke depan, pikirannya dipenuhi oleh bayangan Zoe yang terluka. “Kita sudah mengakhiri k*****t itu,” lanjut Alano. “Dia tidak bisa menyakiti Zoe lagi. Kau sudah melakukan yang terbaik.” “Aku seharusnya menemukannya lebih cepat,” Maximus akhirnya berkata. Suaranya penuh penyesalan. “J