"Cinta siapa?" Tanya Lukman tiba-tiba. Lukman berdiri di hadapan Zahwa, merasa penasaran dengan ucapan Zahwa tentang cinta. "Cinta aku dan dia. Kamu tahu kan siapa dia yang aku maksud. Karena kamu sudah menyebarkan di kampung, kalau aku akan menikah dengan Kai Fadel! Apa maksud kamu menyebarkan hal seperti itu. Kami bisa menyebarkan dengan undangan sendiri. Tidak perlu bantuan kamu. Tunggu saja satu bulan lagi, undangan kami pasti akan kamu genggam." Zahwa sangat kesal menatap wajah Lukman. Tidak ada rasa apa-apa lagi di dalam hatinya untuk Lukman. Lukman sudah menabuh genderang perang terhadapnya. Tidak akan ia beri kesempatan lagi untuk bersama. Rasa cintanya berganti dengan rasa benci. Karena tingkah Lukman yang menyebarkan hubungannya dengan Fadel di kampung halaman mereka. "Kamu s