Ibu Masih Marah

1029 Words

Kafi menatap Ibu dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana, Ibu dengan begitu mudahnya melibatkan Lira dalam urusan keluarga mereka. “Kamu marah?” Ibu bertanya dengan tatapan tajam pada Kafi yang masih diam dengan raut kecewa. “Ibu yang harusnya marah, kok tega-teganya kamu main rahasia sama Ibu dan juga Ayah. Apa kamu enggak anggap kami ini ada?” tanya Ibu dengan air mata yang mulai menggenangi pelupuk matanya. Masihg hening, karena Kafi ingin Ibu mengeluarkan semua kekesalan di hatinya. Begitu yang Ayahnya ajarkan. Wanita itu ingin didengarkan. Setelah capek mengeluarkan semua rasa kesal di hati barulah dirangkul. Selain itu, diam lebih baik jika kita sendiri juga dalam keadaan terpancing emosi, agar tidak menimbulkan kesalahan dan menyesal kemudian. “Terus mana itu, wanita yang katany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD