Jasmine gelagapan, pasalnya Peter semakin mendekat dan kini posisi tubuh atletisnya yang terbentuk eksotis itu mulai menaiki ranjang. "Stop it! Peter. Apa yang akan kau lakukan, heh?" teriak Jasmine sambil melempar bantal di dekatnya ke arah Peter. Hingga beberapa bantal yang di lemparnya tepat mengenai wajah Peter yang semakin menyeringai misterius padanya. "Slow baby. Aku sangat merindukanmu ..." jawabnya serak. Jasmine beringsut ke belakang. Dan kini, tubuhnya terkunci. Tidak ada ruang kosong lagi untuk menghindar dari Peter yang sudah seperti singa lapar yang akan segera menerkamnya. Dan terpaksa, Jasmine menyerah. Dia duduk bersandar pasrah, bersandar ke kepala ranjang yang menjadi pembatas ruang geraknya. Jarak mereka semakin dekat. Jasmine menahan napasnya yang mulai tercekat. W