Ruangan itu berubah menjadi balai sidang. Setelah baku hantam antara Alex dan Axel, hingga wajah mereka sama-sama babak belur. Peter yang sudah tidak tahan melihat perkelahian itu, terpaksa melepaskan satu tembakan dari silent devil’nya, hingga kedua pria itu pun bisa dihentikan. Dan di sinilah mereka berada, duduk berkumpul dalam satu ruangan yang hancur berantakan seperti baru terjadi gempa. Rose masih terisak dalam pelukan Peter, kejadian tadi, kembali menggoncang jiwanya. Mengingatkannya pada peristiwa beberapa puluh tahun yang lalu, yang nyaris membuatnya gila. Axel menunduk menyadari kesalahannya. Dia terlalu buta untuk melihat semua kebenarannya, entah dia masih bisa dia sebut pria terhormat atau tidak? Perbuatannya tadi benar-benar memalukan. Keegoisannya membuatnya tidak bisa