“Tidak ada cinta, tidak ada ikatan, dan yang paling penting, ingat ini dengan baik … tidak ada kehamilan.” Tiga syarat dari seorang Christian Xu terdengar begitu nyaring di kepala seorang wanita saat ini. Kalimat-kalimat yang menghantamnya dengan ketakutan serta kebimbangan luar biasa. Liora duduk di atas kloset yang sudah ditutup. Kedua tangannya gemetar memegang stik tes kehamilan. Wajah pucat, napasnya sesekali tertahan, sesekali tersengal, dan matanya terus menatap jam dinding yang jarumnya bergerak begitu lambat. Tulisan di paket test pack berkata butuh waktu sekitar dua sampai tiga menit untuk alat itu menunjukkan hasil kehamilan. Dan kini baru satu menit berlalu, sisa menitnya menjadi neraka tersendiri bagi Liora. “Tolong ... God, please, satu garis saja,” rintihnya lirih,