Bab 42 - Ujung Tanduk

2415 Words

“Sebenarnya kita mau ke mana, Ma? Aku penasaran,” tanya Viola saat mobil baru saja melaju. “Penasaran atau curiga?” Farida balik bertanya tanpa mengurangi cara bicaranya yang ramah. Viola mengernyit. “Maksud Mama?” Farida terkekeh. “Mengingat saya adalah orangtua dari Wiwi dan Gita, dua orang yang sering mengusik hidupmu dan hidup Reyhan, saya nggak akan heran kalau kamu curiga saya tiba-tiba ngajak kamu bicara. Ah, bahkan ibaratnya tadi kamu menolak untuk ikut pun … saya akan menganggap wajar.” “Ya ampun, Ma, serius aku nggak kepikiran sedikit pun tentang itu. Oke, ini pertama kalinya kita bertemu berdua begini, tapi aku sama sekali nggak ada rasa curiga atau khawatir Mama akan berbuat jahat hanya karena Mama adalah orangtua dari dua orang yang dulu sering menjahatiku.” “Syukurlah, j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD