Clara masih menangis di atas tempat tidur sejak semalam hingga pagi mulai menjelang. Telinganya seolah masih terngiang mendengar jelas ucapan Renata yang mengucapkan terima kasih atas uang yang telah di kirim Rey untuknya. Air matanya kembali turun ke pipinya yang mulus. Mungkin bila Clara menatap wajahnya ke cermin, ia bisa melihat betapa kuyu dan kusamnya ia saat ini. Kedua matanya sudah bengkak dan sama sekali tak terlihat lagi dua bola matanya yang belok, smeua terlihat sipit. Tubuh kini mulai di turunkan dan di rebahkan di atas kasur empuknya. Punggungnya yang sejak tadi malam hanya bersandar pada sandaran tempat tidur pun mulai terasa nikmat merasakan kenyamanan saat tubuhnya berbring terlentang. Clara menatap waktu pada jam dinding besar yang ada di kamarnya. Saat ini sudah menunj