Sudah satu jam lamanya Clara duduk di ruang tengah sambil menonton televisi dan meminum s**u hamilnya. Berkali -kali Rey menelepon Clara,namun tak satu panggilan pun Clara angkat,begitu juga denagn pesan singkat yang di kirim Rey sebanyak itu tak ada satu pun yang di balas oleh Clara, di baca pun tidak sama sekali. Sikap Clara yang keras juga tidak akan merubah keputusannya saat ini. Selama hatinya masih terasa sakit dan kecewa, dia akan tetap malas berkomunikasi pada Rey, suaminya. Satu jam tadi setelah menelepon Sang Ibu di kampung, hati Clara sedikit tenang, pikiran Clara juga semakin terbuka. Sekarang ia adalah istri dan calon ibu, bukan lagi seorang mahasiswi yang masih bisa berhaha -hihi seperti dulu. Konsepnya sudah beda. Berulang kali, Clara menscrol beberapa artikel yang menun