Rafi tersenyum ketika melihat gadis yang sedang ia dekati tiba di depannya. Saat melihat dengan siapa Fiola datang, Rafi membungkukkan badan melirik ke dalam mobil. Tak sopan jika tidak menyapa sepupunya. "Zayn, tumben." Bagi Zayn ucapan Rafi ibarat sindiran. "Siang Rafi." Zayn mengangkat tangannya, menyapa dengan sopan Fiola membiarkan pintu mobil Zayn terbuka. Sepertinya kedua sepupu ini ingin saling menyapa. "Siang Zayn, kamu tidak turun?" tanya Rafi ramah. "Gak perlu urusanku sudah selesai." "Urusan?" Rafi bertanya dengan penuh selidik. "Urusan pekerjaan." Fiola yang menjawab. Masih dengan memegang pintu mobil Zayn, Rafi tersenyum. "Oh, begitu." Rafi menoleh pada Fiola. "Aku menunggumu sejak tadi. Nanti sore mau mengajakmu ke apartemenku." "Oke, Rafi. Aku pergi dulu. Mas