Diamku dulu bukan karena tidak curiga.
Hanya menanti kejujuran yang mungkin akan terucap.
Sayangnya kehancuran tak bisa kuhindari.
Saat kutahu ternyata dia yang kau pilih.
Rafi sadar dia bukan laki-laki yang baik.
Kelakuannya berbanding terbalik dengan wajahnya yang sempurna, dan profesinya yang mulia.
Tapi saat ia menghabiskan malam dengan kekasihnya dulu, ia hanya lah seorang Rafi, bukan dokter Rafi.
Di rumah sakit tempatnya bekerja, ia merupakan dokter yang berkelakuan baik, ramah pada rekan kerja dan menjadi dokter kesayangan, terutama pasiennya yang kagum akan wajah tampannya.
Jadi jika ada orang yang pernah melihat kelakuan minusnya di luar sana, ia tidak terima jika membawa profesi yang ia miliki.
"Jangan sangkut pautkan profesi saya dengan kelakuan saya Pak. Sekalipun prof
