Chapter 16 - Dilamar

1243 Words

Iwa memutar kepalanya ke kanan, lalu ke kiri, bergantian ia menggangguk. Kedua lengan Iwa masih memeluk tumpukan berkas dengan erat. Selain takut ada berkas yang tercecer, memeluk berkas seperti itu bisa membuat Iwa sedikit mengurangi rasa gugupnya menjadi pusat perhatian. Pagi yang indah ini tidak bisa Iwa biarkan. Kesan pertama teman-teman kantor nya harus baik kepadanya, terlebih saat Mahesa memberikan ID card bertuliskan namanya di sana, kartu tanda pengenal itu Iwa gantungkan di lehernya. Sama seperti staf yang lain. Mimpi Iwa sudah terwujud. Tidak terlalu tinggi, Iwa hanya bermimpi untuk menjadi wanita karir, pekerja kantoran, seperti perempuan-perempuan semampai yang ia jumpai sejak terbukanya pintu lift. Iwa menghentikan langkahnya, ketika Mahesa yang berada beberapa langkah dariny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD