Raisel menolak untuk menerima makanan yang dibuat oleh Kania untuk dirinya. Bunyi pecahan kaca terdengar dari meja makan. Kania menatap pada Raisel yang menolak untuk memakan makanan yang sudah dimasak oleh dirinya untuk wanita itu. Kania tersenyum manis pada Raisel. Dia tidak marah dengan apa yang dilakukan oleh Raisel sekarang padanya. “Kamu nggak mau makan yang dimasak oleh Mama? Kamu mau makan apa Nak?” tanya Kania mengusap rambut Raisel lembut. “Kamu harus makan. Dari pagi kamu belum makan. Ardam, Elang, dan di kembar lagi di luar. Mama nggak mau kamu tambah sakit kalau tidak makan. Mama bakal suruh Bibi untuk masak buat kamu ya,” ucap Kania menatap pada Raisel yang tidak mengatakan apapun padanya. Wanita itu hanya diam sambil memainkan beberapa gelas yang ada di aats meja. “K