"Yank, bangun!" "Ga bisa bangun." "Bangun ganteng, kan jam 11 udah harus ada di venue." "Batre nya abis, lowbat, belum diisi." Dasar akal bulus suamiku, aku tahu maksudnya. Kalau sudah begini, hanya satu hal yang bisa membuatnya beranjak dari kasur. Tapi aku sedang tidak ingin 'terjebak'. Jika aku menciumnya sekarang, maka kami akan berakhir di kamar mandi lebih dari satu jam. Itu karena fantasi gilanya setelah menonton sebuah film yang menjadikan kamar mandi sebagai latar salah satu adegan. Yaaa...adegan 'itu' maksudku! Ku kecup sekilas pipinya, lalu matanya kemudian terbuka. Aku tahu dia pasti akan protes. "Kok di pipi?" tanya Olan "Aku udah siap berangkat ke kantor. Dan ga punya waktu buat mandi bareng lagi!" jawabku tegas, tapi dia malah tertawa keras. "Tapi suka kan?" "Ap