"Eh, bentar ..." Nayan menahanku. "Apa?" "Kamu ada yang beda deh," ujarnya. "Apa?" "Mmm ... itu." dia menunjuk bibirku. "Apa sih?" "Bibir kamu bengkak. " Nayan menutup mulutnya dengan sebuah delikan. "Tunggu! kamu udah punya pacar?" tebaknya. "Ko bisa nebak kaya gitu?" "Ya lah. Yang punya pacar bibirnya pasti bengkak." Nayan mendekat. "Kalian kissing berat ya? sampe bibir kamu kaya gitu?" aku sungguh tidak menyadari ini. Oh, ini semua salahnya Kak Barka. "Eh, bukan. Aku tadi makan kegigit." Duh, aku sangat malu sekali. Aku segera pergi ke toilet dan melihat wajahku. Dan benar saja, bibirku agak bengkak. Leherku juga ada yang merah. Lalu aku aku harus bagaimana. Mungkin rambutku akan menutupi semuanya. Keluar dari toilet aku malah bertemu dengan Fawaj. Laki laki itu tersenyum menye