Kematian Salah Satu Penjagal

1157 Words
Ketika Adrian hendak mengusut semua jejak kejahatan dua lelaki tua di masa lalu, kabar buruk kembali terdengar. Salah seorang buronan menghabisi nyawanya sendiri, bunuh diri. Tentu saja ini bukan perkara kebetulan yang melegakan, tetapi fakta paling mencurigakan terkait banyak hal. Siti Barokah, terduga pelaku penjagalan manusia tiga hari yang lalu. Nama dan gambar sudah disebar secara meluas. Baik di media cetak atau online, kemungkinan wanita tersebut merasa tertekan. Kesibukan membuatnya harus fokus pada kasus lain, mengesampingkan tujuan menggebu. Gemuruh dalam d**a, pikiran tak tenang, dan perasaan kesal berkecamuk membentuk satu kesatuan utuh paling tak terkendali. Namun, ia tetap berupaya profesional. Adrian memilih bergabung bersama tim, bersikap seolah semua baik-baik saja. Dia sendiri menunjukkan profesional kerja sekarang sekalipun tertarik melakukan hal lebih penting, setidaknya sang polisi masih menghormati atasan. Selain itu, harus melihat secara langsung kondisi pelaku penjagalan yang sedang mengakhiri hidup setelah menciptakan keributan. Bell mengingatkan dua rekan terpercaya agar selalu mengawasi sang bos, bisa saja Adrian bertingkah tak terkendali ketika kepala sudah tidak mampu menampung setiap masalah. Kapasitas manusia dalam menerima beban berbeda, tak melulu kuat menopangnya. Selalu ada keterbatasan. Laki-laki itu pasti terpukul, jika memang perasaan tulusnya terhadap Noi benar adanya, tentu kenyataan pahit masa lalu bukan suatu masalah. Namun, setiap pecinta akan merasa turut dendam ketika orang yang terkasih mengalami suatu tekanan sehingga membuatnya begitu menderita. Bukan suatu hal mudah, mengarungi sisa-sisa ingatan buruk mengenai kenangan pahit. Eunoia Queen, nama ini terlahir di saat usia gadis manis tersebut 8 tahun. Daisy kecil yang sudah tak sadarkan diri berhari-hari hanya dibiarkan terbaring di kamar, sesekali di kompres. Sang ibu melihatnya, beberapa memar di bagian tubuh. Perempuan yang melahirkan dirinya menemukan bukti pelecehan di bagian intim setiap kali mengganti pakaian dalam sang buah hati. Namun, memilih diam, berpura-pura tak tahu apa-apa. Inilah kesalahan fatal yang mengawali semua bencana mengerikan di masa depan. Bell meneguk air dari botol yang ia pegang, mengingat beberapa kepingan puzzle dalam kepala. Pecahan acak itu pasti berasal dari identitas lain, semua mulai berdatangan secara samar. Sangat memusingkan sekaligus mengganggu, dia tak menyukainya. Semalam pun ia bermimpi, mengenai kondisi masa kecil. Saat ibunya menangis di sisi tempat tidur, menunggui tubuh kecil yang hanya mampu terpejam rapat. Berpura-pura terlelap dalam kesedihan, perasaan takut pun mendominasi sehingga jelas hanya mampu berperan sebagai korban yang tak berdaya. Ada kesedihan, ratap penuh harapan. Namun, Bell tak menemukan ketulusan di setiap detak napas yang dikeluarkan. Mia Zumiola, wanita yang memang tidak pernah menghendaki dirinya terlahir ke dunia hanya mampu menangis sedih. Bukan berupaya menyelamatkan si kecil dari perbuatan suami terkutuknya. Alasan klasik sederhana, Daisy menjadi alasan Mia tak bisa lagi memiliki anak. Rahimnya diangkat setelah melahirkan satu putri di luar nikah, takdir pahit inilah yang menjadi pemicu sang ibu enggan peduli terhadap apa pun di sekitar buah hatinya. Justru, terdapat satu harapan besar agar anak tunggal itu segera mati. Bell mengepalkan kedua tangan, merasa begitu marah. Dia dan tiga karakter lain bukan anak-anak yang diinginkan, diharapkan mati kapan saja, dan orang itu adalah ... wanita yang melahirkannya. Identitas monster dalam diri bukan sengaja diciptakan, tetapi memang diturunkan oleh Mia. Benar, entah Nirmala atau Daisy dalang dari semua pembunuhan yang terjadi, jelas sekali jika sang ibulah Iblis jahat sejati. Mia membuat putrinya menjelma setan, berperilaku super tega sejak usia dini. Kemudian, apa benar dia terlibat dalam setiap pembunuhan? Seorang wanita dilahirkan sebanyak tiga kali ke dunia, pertama menjadi anak manis yang akan dianggap sebagai surga paling dirindukan oleh setiap pasangan. Lalu, menjadi istri idaman para pria, dinobatkan bak bidadari dari kayangan. Kemudian, barulah berada di posisi ibu. Ketika ada di tahap ketiga, seharusnya wanita lebih paham dan mengerti. Sebab, ia telah melewati dua tahap sebelumnya dengan masa tak singkat. Akan selalu ada pembelajaran penting di setiap detak waktu yang dilewati. Namun, apa yang Mia lakukan? Satu kesalahan fatal diikuti kesengajaan. Hamil dengan kekasih di masa lalu, tetapi tak ada pertanggungjawaban. Hadirlah Radi Joansyah, dipilih oleh pihak keluarga sebagai sosok yang akan menjadi tameng bagi wanita itu. Bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain, menjadi ayah bagi bayi asing. Semua berlalu tanpa masalah, tidak ada pembahasan serius terkait kasus sebelumnya. Barulah setelah tujuh tahun berlalu, sosok lain dari Radi muncul. Bell melihatnya, Daisy kecil berlari ketakutan. Menahan rasa sakit di bagian paking vital. Terus berlari menuju rumah, tetapi langkahnya terhenti saat melihat sosok sang ayah. Ia yang hanya tahu jika pria itu merupakan laki-laki tercinta, ayah paling dibanggakan. Pahlawan keluarga terbaik. Langsung berlari dengan wajah lega, merasa menemukan perlindungan. Diceritakanlah semua kesakitan itu, perlakuan Oktavano. Bell melihat Radi menggendong tubuh kecil itu, membawanya masuk. Kemudian, ingatan terhenti. Ada adegan lain, saat Daisy kecil berteriak histeris. Tampaknya di lain waktu, karena pakaian mereka berubah. “Jangan, Pa. Berhenti, sakit!” teriaknya mengiba, memohon dalam tangis yang begitu memilukan. Ia menggosok-gosok tangan di depan kedua d**a, tapi tak digubris. Radi semakin beringas, tertawa penuh aura jahat. “Karena kamu semuanya berantakan, masa depan yang kuimpikan bersama wanita idaman hancur. Kenapa anak terkutuk harus dilahirkan secara terhormat ketika dibuat oleh orang-orang b***t?” balasnya masih tertawa keras, tampak puas telah menyiksa putri tiri tak berdosa. “Seharusnya kamu mati saja, jangan lahir jika hanya menghancurkan hidup orang lain. Gara-gara anak sialan sepertimu, aku harus terjebak bersama wanita mengerikan itu. Jadi, tak ada bedanya ... anak dan ibu layak dinikmati gratisan!” “Akh!” Bell histeris, melempar botol yang dipegang. Kepalanya mulai terasa sakit, tetapi tetap memaksa diri sadar. Tidak boleh hilang kendali, jangan kalah oleh identitas jahat lagi. Ia harus kuat, demi keadilan yang harus diterima Daisy kecil.” Gadis cilik itu tentu berada dalam kesendirian yang sepi, ketakutan seorang diri. Anak tujuh tahun menderita, dianiaya, dilecehkan, hingga diperlakukan layaknya b***k. Tak ada pembelaan, bahkan sang ibu pura-pura buta dan tuli. Noda itu bukan suatu dosa, tapi pelaku bukan manusia. Dua orang dewasa yang disebut orang tua pun sama, mereka hanya sepasang Iblis berkedok orang. Bagaimana bisa membiarkan gadis kecil terjebak di pusaran neraka? Bell berdiri, tapi segera menghentikan gerakan ketika seorang wanita masuk tanpa permisi. Olin hanya bersikap tak acuh, melewati begitu saja. Hal ini memicu suasana hati semakin memburuk, bagaimana bisa tamu bertingkah seolah rumah tersebut miliknya? “Apa ini rumah singgah para gelandangan?” sindir Bell datar, menghentikan ayunan kaki Olin. Wanita itu berbalik sempurna, tersenyum miring pada sosok yang sudah menyambut dengan tatap dingin. Tak bersahabat. “Kamu bukan siapa-siapa, jangan sok berkuasa!” balasnya enggan menurunkan suara, tak mau mengalah pada nyonya Adrian Dhananjaya. Sang mantan yang tanpa alasan menikah, hingga detik ini belum memberikan penjelasan apa pun. Jadi, Olin patut marah serta dendam terhadap wanita perebut kekasih orang. “Suasana hatiku sedang buruk, tidak suka buang suara. Bagaimana kalau tangan saja yang berbicara?” Noi mengangkat kedua tangan, kemudian mengarahkan tatap dingin pada Olin. Wanita itu sedikit pias, merasa aura mencekam di sekitar. Ada apa ini? Tidak biasanya Noi memancarkan sorot sadis, tampak seperti orang lain. Keberaniannya lenyap, melebur bersama rasa cemas. Siapa yang kini berdiri? Apa benar desas-desus yang didengar? Istri Adrian memiliki kepribadian ganda. ***  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD