Bukan Roh Jahat

1130 Words
Jika ini mengenai satu kelainan mental, tentang penyakit jiwa seorang pelaku kejahatan. Apa Adrian harus percaya mengenai Roh Jahat yang sedang menyabotase kesadaran seseorang? Sangat tak masuk akal jika pada akhirnya sebagai polisi justru mneunjukkan hal-hal konyol terkait fakta yang terkuak secara perlahan. Memang benar, dia mulai menyadari banyak hal ganjil terkait pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Demon. Sebab, istilah psikopat diberikan pada orang yang sakit jiwa. Sudah banyak kasus mengenai kondisi mental tersebut. Istilah yang berasal dari kata psyche dengan makna  jiwa dan pathos berarti sakit. Namun, sakit jiwa itu tak berarti gila, karena memang mereka sadar akan setiap perbuatannya. Melakukan tindakan tersebut bukan tanpa alasan, selalu memiliki tujuan. Hal yang paling menarik setiap kali membicarakan seorang psikopat adalah ketika ia tetap merasa tenang setelah melakukan tindak kejahatan. Tidak ada hal yang membuat mereka takut, bahkan puas setelah berhasil membunuh atau menyiksa korbannya. Pemahaman nalar di luar batas normal, sulit dimengerti oleh para manusia berakal sehat. Penyebab seseorang memilih menjadi psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis masa kecil. Disimpulkan demikian, karena psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan dan penelantaran anak, orang tua yang kecanduan alkohol, atau pertengkaran dalam rumah tangga. Sering ditemukan pada pria dibandingkan perempuan. Dunia medis sendiri secara resmi tidak akan mendiagnosis seseorang sebagai psikopat. Kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial. Pembeda mereka dari manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani. Penderita lebih dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga tindakan yang dilakukan dapat merugikan orang lain. Selain itu, Jarang menunjukkan emosi, terutama emosi sosial seperti rasa malu atau bersalah. Tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan. Kemampuan dalam mengeksploitasi orang lain dengan penipuan dan kebohongan konsisten wajib diacungi jempol. Para psikopat berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya. Terkadang bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan pihak yang dirugikan dan memiliki rasa superioritas, alias merasa paling unggul dan memamerkan keunggulannya tersebut secara berlebihan. Hal ini memicu keinginan dalam diri menjadi lebih berlipat-lipat. Gejala gangguan kepribadian anti sosial ini bisa muncul sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Pada masa kecil, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi atau melakukan bullying terhadap teman-temannya. Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat. Namun, sifat suka melakukan kekejaman justru tidak banyak ditemukan pada penderita gangguan kepribadian anti sosial ini. Psikopat lebih terkenal dengan sifatnya yang egois dan manipulatif untuk mendapatkan keinginannya. Lebih pada memanfaatkan orang lain. Begitulah yang terjadi pada Bagaskara Oktavano, Anggriawan menemukan banyak fakta terkait kelainan yang dimiliki sang putra tersembunyi dari atasannya. Selain itu, kenyataan lain mengejutkan, ternyata si kembar merupakan hasil hubungan terlarang antara Oktavano dengan adik kandungnya sendiri. Aib paling terkutuk ini disembunyikan sedemikian rupa oleh seluruh keluarga. Artinya, wanita yang tinggal bersama Bagas merupakan ibu kandung sekaligus adik dari sang jenderal. Predator sesungguhnya adalah Oktavano, pria menjijikkan yang memiliki gangguan mental paling buruk. Kemudian, Bagas menjadi sedemikian brutal dikarenakan menjadi penonton ketika ayahnya menyetubuhi gadis kecil. “Aku mendengar dari desas-desus, tapi sudah lama. Mungkin ingatan sedikit salah. Okta saat itu pulang dalam kondisi mabuk, kalian tahu sendiri jika dia tidak bisa berada di bawah pengaruh alkohol. Si kembar ini tinggal terpisah sejak bayi, awalnya yang dibesarkan oleh laki-laki gila itu bersama istrinya bernama Gara. Namun, sejak kejadian itu, mereka pindah rumah. Sepertinya bocah yang dibawa serta telah ditukar, tidak menutup kemungkinan identitas mereka pun dipalsukan.” Penjelasan salah satu rekan sejawat di masa lalu sedikit rumit, tetapi cukup memberikan gambaran. Jika benar demikian, nama keduanya telah ditukar di usia tujuh tahun. Trauma yang dialami Bagas sesungguhnya dibentuk oleh Okta, melakukan aksi b***t di depan bocah seumuran itu merupakan hal keji. Tidak bisa diampuni, terlebih korban merupakan teman sang anak. “Kalian pasti tahulah dengan korban kebejatannya, anak tiri Radi Joansyah. Dulu mereka bertetangga, sekarang orang itu menjadi pensiunan tentara.” Kembali penjelasan menegaskan jika memang korban dari Okta merupakan tetangga dekat, Anggriawan baru menyadari jika bocah perempuan yang dimaksud adalah istri Adrian. “Suami Mia Zumiola?” tanya ini berasal dari seorang lagi yang tampak mengetahui hal lain, memasang wajah serius ketika mendapat anggukan penuh kepastian. “Bukankah keluarga mereka pergi setelah terdengar rumor jika tentara itu menjadikan putri tirinya sebagai b***k nafsunya?” Anggriawan hanya mampu duduk lemas, berhadapan dengan Adrian yang tampak lebih tak b*******h. Bagaimana mungkin kenyataan pahit masa lalu sekejam itu? Melakukan perbuatan terkutuk pada anak kecil. Predator laknat seperti mereka wajib dihukum mati. “Apa yang akan kamu lakukan?” Anggriawan akhirnya memecah kesunyian, menunggu Adrian membuka mulut hanya akan semakin membuang waktu. Mereka perlu melakukan tindakan atau sekadar strategi khusus. Keadilan perlu ditegakkan. “Membunuh mereka dengan kedua tangan ini.” Adrian mengangkat kedua lengan, mengepal cukup kuat, dan dilanjutkan menghantam meja penuh amarah. Anggriawan memahaminya, perasaan muak serta marah. Siapa yang akan memaklumi perbuatan biadab tersebut? Hanya manusia tidak berakal dengan kondisi kejiwaan rusak yang melakukan tindakan b***t demikian. Adrian sudah memastikan Daisy Joansyah pada Bell, tidak jauh dari prediksi. Memang sebelum mengalami pelecehan dari suami ibunya, ada kasus mengerikan lain. Wanita iu membeberkan semuanya, tentang hal tragis masa lalu. “Aku tidak tahu tepatnya kapan dilahirkan, tetapi saat itu umur sudah tiga belas tahun. Tersadar di pinggir jalan, sendirian. Bisikan-bisikan itu datang, menyuruhku mati. Menunggu kendaraan besar melintas, lalu melompat ke jalanan. Namun, suara-suara itu menghilang ketika ada keributan di sekitar. Bocah gendut sedang dirundung oleh anak-anak yang lain.” Bell memberikan jeda, memandang Adrian yang hanya mengangguk sebagai isyarat untuk melanjutkan pembahasan. “Ada suara lain, menyuruhku menjadi kuat. Melawan anak-anak nakal itu. Entah bagaimana caranya, tubuhku seolah sudah terlatih untuk berkelahi. Selebihnya ... kamu pasti tahu yang terjadi.” Benar, kejadian itu merupakan pertemuan pertama mereka. Meskipun dua tahun lebih tua dari Bell, dia memang memiliki tingkat percaya diri rendah ketika memiliki bentuk tubuh gendut. Tidak berani pada bocah lain yang menganiaya dengan tindakan sedikit kejam. Memalak hingga memukul. Jadi, ketika remaja semua tindakan Radi berhenti. Sejak ada identitas lain dalam diri Noi ... bukan, Daisy. Nama sebenarnya yang dipakai oleh wanita tercinta adalah Daisy Joansyah. Namun, sejak yang lain datang, mereka mematen Eunoia Queen sebagai jati diri baru. Noi adalah bentuk riang tanpa beban, si manis yang penuh percaya diri. Terbentuk dari rasa malu berlebihan, sehingga keinginan menjadi orang lain begitu kuat. Dia dilahirkan kembali sebagai sosok berbeda, seolah tanpa noda. Namun, Daisy masih hidup. Tetap memiliki ingatan terhadap kenangan buruk. Sekuat apa pun menyangkalnya, pelecehan telah terjadi. Adrian akan menuntaskan semua kasus yang menimpa istri pura-puranya, menangkap para pelaku tanpa memberikan pengampunan. Ia berjanji pada diri sendiri. ***  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD