“Ada masalah apa?” tanya Mina. Sudah hampir setengah jam yang Naira lakukan hanya menatap ke kejauhan dengan pandangan mata kosong. Wanita itu merapatkan jaketnya. Dua sahabat tersebut duduk di kursi kayu panjang di depan kamar kos. Mina hampir menguap jika saja sepasang bibir wanita itu terbuka. Dia sudah mengantuk sebenarnya, tapi, tidak tega melihat Naira yang hanya melamun. “Cerita, Na. jangan dipendam sendiri. Kami bisa gila nanti.” Sepasang mata Naira mengedip pelan. Napas wanita itu tertarik dalam, lalu kepala Naira berputar ke samping. Mina mengangkat sepasang alisnya. “Tidur aja sana. Kamu sudah ngantuk.” Sepasang mata Naira mengecil. “Matamu merah.” Mina memutar bola mata. “Kalau aku mau tidur, sudah dari tadi, Na.” Wanita yang mengikat rambutnya ke atas itu berdecak. “Sudah

