Pikiran Zeyn sangat kacau, dia benar-benar tidak bisa bernafas dengan lega saat melihat Laura yang banyak sekali mengeluarkan darah. "Tolong bertahanlah." Gumam Zeyn, dia bahkan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dia tidak peduli saat orang-orang mengklakson dirinya. Setelah sampai di rumah sakit, Zeyn bahkan berteriak kepada perawat dan dokter di sana untuk menangani Laura, telah masuk ke dalam ruang perawatan, Zeyn mendadak lemas. "M-maafkan aku." Lirih Zeyn yang benar-benar merasa lemas, jantungnya berdetak dwngan kencang sedari tadi, pikirannya sangat kacau. Entah kenapa dia malah takut kehilangan keduanya, Laura pasti akan membencinya seumur hidup jika anaknya tidak bisa di selamatkan, dan Zeyn akan merasa bersalah seumur hidupnya karena dia berfikir jika ini semua adalah