“Beruntung banget gue lahirin anak cewek. Ini Ibu gak berhenti kirimin gue makanan makanan yang enak, belum lagi anak diperhatiin terus. Terus ya, si Ibu udah bilang kalau usaha rumah punya dia nantinya bakalan nurun ke cucu perempuannya. Yeay, Keira bakalan dapet banyak warisan.” Arum menahan senyumannya saat melihat wajah girang Raisa. Ikut senang karena ingat bagaimana perjuangan hidup Raisa tanpa seorang ibu. Ditambah lagi Raisa ini seorang yang dulunya kaya dan dikelilingi kasih sayang, berubah drastis saat kematian ibunya disusul dengan sang ayah. Jadi apa yang Raisa dapat kali ini tidak membuat Arum iri sama sekali. Tapi sebagai seorang sahabat, Arum ingin mempermainkan Raisa. “Gue juga kayaknya cewek deh. Ini bentukannya bulet gini perutnya.” “Lu mau kotak gitu? Dimana mana juga